9 Pulau Nusantara yang Mungil nan Indah



Kepulauan Raja Ampat


Kepulauan Raja Ampat terletak di Provinsi Papua dan terdiri dari 1.500 pulau kecil yang mengelilingi empat pulau besar, yakni Misool, Salawati, Batanta, dan Waigeo. Kepulauan Raja Ampat memiliki Tanjung Cenderawasih, yang merupakan taman laut terbesar di Indonesia


Pulau Ambon

Pulau Ambon merupakan pulau yang terletak di Kepulauan Maluku, di selatan Pulau Seram. Sebagian pulau ditutupi hutan hujan dan merupakan bagian dari eko-region hutan hujan Seram. Pulau Ambon mempunyai beragam spesies mamalia dan burung, serta kaya akan ragam spesies serangga, terutama kupu-kupu. Ambon juga merupakan salah satu lokasi penyelaman favorit di Indonesia, meskipun arus perairannya cukup kencang dan deras.


Pulau Bacan

Pulau Bacan adalah sebuah pulau yang terdapat di Kepulauan Maluku tepatnya di sebelah barat daya Pulau Halmahera. Secara administratif, Pulau Bacan masuk ke dalam wilayah Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara.


Pulau Bunaken

Bunaken adalah sebuah pulau seluas 8,08 km² di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau ini merupakan bagian dari Kota Manado, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Di sekitar Pulau Bunaken terdapat Taman Laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken.


Pulau Rinca

Rinca, sebuah pulau kecil yang terletak di dekat Pulau Komodo merupakan bagian dari kepulauan di Nusa Tenggara Timur. Pulau Rinca juga memiliki populasi komodo, tapi tidak sebanyak di Pulau Komodo. Namun karena itulah, pulau ini merupakan tempat tepat melihat komodo di habitat aslinya tanpa terganggu banyak orang yang sudah ramai di Pulau Komodo.


Pulau Moyo

Pulau Moyo terletak di mulut Tanjung Saleh, sebelah utara Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Pulau ini memiliki cagar alam Taman Nasional Pulau Moyo yang berada beberapa kilometer dari pantai utara, dikelilingi terumbu karang cantik, serta habitat untuk babi hutan, biawak berikut 21 jenis kelelawar, rusa liar, terdapat juga kelompok kera pemakan kepiting, sapi liar, rusa, babi hutan dan berbagai macam spesies burung, ikan hiu dan kura-kura. Pulau yang dikelilingi terumbu karang di bawah laut ini sebaiknya dikunjungi saat musim kemarau antara Juni hingga Agustus.


Pulau Bangka

Bangka adalah sebuah pulau di sebelah timur Pulau Sumatra yang dipisahkan oleh Selat Bangka. Pulau ini bersama Pulau Belitung membentuk sebuah provinsi kepulauan. Kebanyakan pulau terdiri dari dataran rendah, rawa-rawa, bukit-bukit kecil, pantai berpasir putih, kebun merica, dan tambang timah.


Pulau Nias

Mayoritas pengunjung Pulau Nias adalah para peselancar. Pulau Nias dihuni mayoritas suku Nias yang sebagian besarnya masih menganut budaya megalitik. Nias terkenal dengan festial rakyatnya yang beragam, salah satunya Tarian Perang yang kerap dipertunjukkan terutama saat banyak wisatawan mengunjungi kepulauan ini.


Pulau Komodo


Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah timur Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape.
 

Teknologi Kuno Bangsa Indonesia yang Canggih

1. Borobudur
Bukti kecanggihan teknologi dan arsitektur



Borobudur adalah candi yang diperkirakan mulai dibangun sekitar 824 M oleh Raja Mataram bernama Samaratungga dari wangsa Syailendra. Borobudur merupakan bangunan candi yang sangat megah.

Tidak dapat dibayangkan bagaimana nenek moyang kita membangun Borobudur yang demikian berat dapat berdiri kokoh dengan tanpa perlu memakukan ratusan paku bumi untuk mengokohkan pondasinya, tak terbayangkan pula bagaimana batu-batu yang membentuk Borobudur itu dibentuk dan diangkut ke area pembangunan di atas bukit.

Bahkan dengan kecanggihan yang ada pada masa kini, sulit membangun sebuah candi yang mampu menyamai candi Borobudur. Borobudur juga mengadopsi Konsep Fraktal.

Fraktal adalah bentuk geometris yang memiliki elemen-elemen yang mirip dengan bentuknya secara keseluruhan.

Candi borobudur sendiri adalah stupa raksasa yang di dalamnya terdiri dari stupa-stupa lain yang lebih kecil. Terus hingga ketidakberhinggaan. Sungguh mengagumkan nenek moyang kita sudah memiliki pengetahuan seperti itu. Bangunan Candi Borobudur benar-benar bangunan yang luar biasa.



2. Kapal Jung Jawa
Teknologi kapal raksasa



Jauh sebelum Cheng Ho dan Columbus, para penjelajah laut Nusantara sudah melintasi sepertiga bola dunia. Meskipun sejak 500 tahun sebelum Masehi orang-orang China sudah mengembangkan beragam jenis kapal dalam berbagai ukuran, hingga abad VII kecil sekali peran kapal China dalam pelayaran laut lepas.

Dalam catatan perjalanan keagamaan I-Tsing (671-695 M) dari Kanton ke Perguruan Nalanda di India Selatan disebutkan bahwa ia menggunakan kapal Sriwijaya, negeri yang ketika itu menguasai lalu lintas pelayaran di "Laut Selatan".

Pelaut Portugis yang menjelajahi samudera pada pertengahan abad ke-16 Diego de Couto dalam buku Da Asia, terbit tahun 1645 menyebutkan, orang Jawa lebih dulu berlayar sampai ke Tanjung Harapan, Afrika, dan Madagaskar.

Ia mendapati penduduk Tanjung Harapan awal abad ke-16 berkulit cokelat seperti orang Jawa. "Mereka mengaku keturunan Jawa," kata Couto, sebagaimana dikutip Anthony Reid dalam buku Sejarah Modern Awal Asia Tenggara.

Berdasarkan relief kapal di Candi Borobudur membuktikan bahwa sejak dulu nenek moyang kita telah menguasai teknik pembuatan kapal. Kapal Borobudur telah memainkan peran utama dalam segala hal dalam bahasa Jawa pelayaran, selama ratusan ratus tahun sebelum abad ke-13.

Memasuki abad ke-8 awal, kapal Borobudur digeser oleh Jung besar Jawa, dengan tiga atau empat layar sebagai Jung. Kata "Jung" digunakan pertama kali dalam perjalanan biksu Odrico jurnal, Jonhan de Marignolli, dan Ibn Battuta berlayar ke Nusantara, awal abad ke-14.

Mereka memuji kehebatan kapal Jawa raksasa sebagai penguasa laut Asia Tenggara. Teknologi pembuatan Jung tak jauh berbeda dari karya kapal Borobudur; seluruh badan kapal dibangun tanpa menggunakan paku.

Disebutkan, jung Nusantara memiliki empat tiang layar, terbuat dari papan berlapis empat serta mampu menahan tembakan meriam kapal-kapal Portugis.

Bobot jung rata-rata sekitar 600 ton, melebihi kapal perang Portugis. Jung terbesar dari Kerajaan Demak bobotnya mencapai 1.000 ton yang digunakan sebagai pengangkut pasukan Nusantara untuk menyerang armada Portugis di Malaka pada 1513. Bisa dikatakan, kapal jung Nusantara ini disandingkan dengan kapal induk di era modern sekarang ini.


3. Keris
Kecanggihan teknologi penempaan logam



Teknologi logam sudah lama berkembang sejak awal masehi di nusantara. Para empu sudah mengenal berbagai kualitas kekerasan logam. Keris memiliki teknologi penempaan besi yang luar biasa untuk ukuran masyarakat di masa lampau.

Keris dibuat dengan teknik penempaan, bukan dicor. Teknik penempaan disertai pelipatan berguna untuk mencari kemurniaan besi, yang mana pada waktu itu bahan-bahan besi masih komposit dengan materi-materi alam lainnya.

Keris yang mulanya dari lembaran besi yang dilipat-lipat hingga kadang sampai ribuan kali lipatan sepertinya akan tetap senilai dengan prosesnya yang unik, menarik dan sulit. Perkembangan teknologi tempa tersebut mampu menciptakan satu teknik tempa Tosan Aji ( Tosan = besi, Aji = berharga).

Pemilihan akan batu meteorit yang mengandung unsur titanium sebagai bahan keris, juga merupakan penemuan nenek moyang kita yang mengagumkan. Titanium lebih dikenal sebagai bahan terbaik untuk membuat keris karena sifatnya ringan namun sangat kuat.

Kesulitan dalam membuat keris dari bahan titanium adalah titik leburnya yang mencapai 60 ribu derajat celcius, jauh dari titik lebur besi, baja atau nikel yang berkisar 10 ribu derajat celcius.

Titanium ternyata memiliki banyak keunggulan dibandingkan jenis unsur logam lainnya. Unsur titanium itu keras, kuat, ringan, tahan panas, dan juga tahan karat.

Unsur logam titanium baru ditemukan sebagai unsur logam mandiri pada sekitar tahun 1940, dan logam yang kekerasannya melebihi baja namun jauh lebih ringan dari besi. Dalam peradaban modern sekarang, titanium dimanfaatkan orang untuk membuat pelapis hidung pesawat angkasa luar, serta ujung roket dan peluru kendali antar benua.


4. Benteng Keraton Buton
Arsitektur bangunan untuk pertahanan



Di Buton, Sulawesi Tenggara ada Benteng yang dibangun di atas bukit seluas kurang lebih 20,7 hektar. Benteng yang merupakan bekas ibukota Kesultanan Buton ini memiliki bentuk arsitek yang cukup unik, terbuat dari batu kapur.

Benteng yang berbentuk lingkaran ini memiliki panjang keliling 2.740 meter. Benteng ini memiliki 12 pintu gerbang dan 16 pos jaga / kubu pertahanan (bastion) yang dalam bahasa setempat disebut baluara.

Tiap pintu gerbang (lawa) dan baluara dikawal 4-6 meriam. Jumlah meriam seluruhnya 52 buah. Pada pojok kanan sebelah selatan terdapat godana-oba (gudang mesiu) dan gudang peluru di sebelah kiri.

Letaknya pada puncak bukit yang cukup tinggi dengan lereng yang cukup terjal memungkinkan tempat ini sebagai tempat pertahanan terbaik di zamannya. Benteng ini menunjukkan betapa hebatnya ahli bangunan nenek moyang kita dalam membuat teknologi bangunan untuk pertahanan.


5. Si Gale gale
Teknologi Robot tradisional Nusantara



Orang Toba Batak Sumatra utara pada zaman dahulu sudah bisa membuat robot tradisional yang dikenal dengan sebutan si gale-gale. Boneka ini menguasai sistem kompleks tali yang dibuat sedemikian rupa. Melalui tali yang ditarik ulur inilah boneka itu dapat membungkuk dan menggerakan "tangannya" sebagai mana layaknya orang menari.

Menurut cerita, Seorang Raja dari Suku Karo di Samosir membuat patung dari kayu untuk mengenang anak satu-satunya yang meninggal dunia. Patung kayu tersebut dapat menari-nari yang digerakkan oleh beberapa orang. Sigale - gale dimainkan dengan iringan musik tradisional khas Batak.

Boneka yang tingginya mencapai satu setengah meter tersebut diberi kostum tradisional Batak. Bahkan semua gerak-geriknya yang muncul selama pertunjukan menciptakan kesan-kesan dari contoh model manusia.

Kepalanya bisa diputar ke samping kanan dan kiri, mata dan lidahnya dapat bergerak, kedua tangan bergerak seperti tangan-tangan manusia yang menari serta dapat menurunkan badannya lebih rendah seperti jongkok waktu menari.

Si gale-gale merupakan bukti bahwa nenek moyang kita sudah dapat membuat boneka mekanikal atau robot walau dalam bentuk yang sederhana. Robot tersebut diciptakan untuk dapat meniru gerakan manusia.


6. Pengindelan Danau Tasikardi, Banten Kecanggihan Teknologi Penjernihan Air



Nenek moyang kita ternyata sudah mengembangkan teknologi penyaringan air bersih. Sekitar abad ke16-17 Kesultanan Banten telah membangun Bangunan penjernih air untuk menyaring air yang berasal dari Waduk Tasikardi ke Keraton Surosowan.

Proses penjernihannya tergolong sudah maju. Sebelum masuk ke Surosowan, air yang kotor dan keruh dari Tasik Ardi disalurkan dan disaring melalui tiga bangunan bernama Pengindelan Putih, Abang, dan Emas.

Di tiap pengindelan ini, air diproses dengan mengendapkan dan menyaring kotoran. Air selanjutnya mengalir ke Surosowan lewat serangkaian pipa panjang yang terbuat dari tanah liat dengan diameter kurang lebih 40 cm.

Terlihat sekali bahwa pada masa tersebut sudah mampu menguasai teknologi pengolahan air keruh menjadi air layak pakai.

Danau Tasik Ardi sendiri merupakan danau buatan. Sebagai situs sejarah, keberadaan danau ini adalah bukti kegemilangan peradaban Kesultanan Banten pada masa lalu.

Untuk ukuran saat itu, membuat waduk atau danau buatan untuk mengairi areal pertanian dan memenuhi kebutuhan pasokan air bagi penduduk merupakan terobosan yang cemerlang.


7. KarindingTeknologi pengusir hama dengan gelombang suara



Ternyata nenek moyang dan leluhur kita mempunyai suatu alat musik tiup tradisional yang berfungsi sebagai hiburan sekaligus pengusir hama.

Alat musik dari Sunda ini terbuat dari pelepah kawung atau bambu berukuran 20 x 1 cm yang dipotong menjadi tiga bagian yaitu bagian jarum tempat keluarnya nada (disebut cecet ucing atau ekor kucing), pembatas jarum, dan bagian ujung yang disebut panenggeul (pemukul).

Jika bagian panenggeul dipukul, maka bagian jarum akan bergetar dan ketika dirapatkan ke rongga mulut, maka akan menghasilkan bunyi yang khas.

Alat ini bukan cuma untuk menghibur tapi juga ternyata berfungsi mengusir hama di kebun atau di ladang pertanian. Suara yang dihasilkan oleh karinding ternyata menghasilkan gelombang low decibel yang menyakitkan hama sehingga mereka menjauhi ladang pertanian.

Frekuensi suara yang dikeluarkan oleh alat musik tersebut menyakitkan bagi hama tersebut, atau bisa dikatakan frekuensi suaranya melebihi dari rentang frekuensi suara hama tersebut, sehingga hama tersebut akan panik dan terganggu konsentrasinya.

Kecanggihan Karinding sebagai bukti bahwa nenek moyang kita sejak dulu sudah mampu menciptakan alat yang menghasilkan gelombang suara. Ini adalah alat mengusir hama yang aman bagi lingkungan. Dibutuhkan perhitungan yang teliti untuk menciptakan alat musik seperti itu.


8. Rumah GadangArsitektur Rumah Aman Gempa



Para nenek moyang orang Minang ternyata berpikiran futuristik alias jauh maju melampaui zamannya dalam membangun rumah. Konstruksi rumah gadang ternyata telah dirancang untuk menahan gempuran gempa bumi.

Rumah gadang di Sumatera Barat membuktikan ketangguhan rekayasa konstruksi yang memiliki daya lentur dan soliditas saat terjadi guncangan gempa hingga berkekuatan di atas 8 skala richter.

Bentuk rumah gadang membuat Rumah Gadang tetap stabil menerima guncangan dari bumi. Getaran yang datang dari tanah terhadap bangunan terdistribusi ke semua bangunan.

Rumah gadang tidak menggunakan paku sebagai pengikat, tetapi berupa pasak sebagai sambungan membuat bangunan memiliki sifat sangat lentur.

Selain itu kaki atau tiang bangunan bagian bawah tidak pernah menyentuh bumi atau tanah. Tapak tiang dialas dengan batu sandi.

Batu ini berfungsi sebagai peredam getaran gelombang dari tanah, sehingga tidak mempengaruhi bangunan di atasnya. Kalau ada getaran gempa bumi, Rumah Gadang hanya akan berayun atau bergoyang mengikuti gelombang yang ditimbulkan getaran tersebut

Darmansyah, ahli konstruksi dari Lembaga Penanggulangan Bencana Alam, Sumatera Barat menyebutkan, dari sisi ilmu konstruksi bangunan rumah gadang jauh lebih maju setidaknya 300 tahun dibanding konstruksi yang ada di dunia pada zamannya.


9. TempePemanfaatan bioteknologi untuk makanan



Tempe merupakan hasil bioteknologi sederhana khas Indonesia. Nenek moyang bangsa Indonesia telah menggunakan Rhizopus untuk membuat tempe dari kedelai. Semua ini adalah penggunaan mikroba atau mikroorganisme pada tingkat sel untuk tujuan pangan.

Sebenarnya mengolah kedelai dengan ragi juga dilakukan di negara lain seperti China, Jepang, India, dll. Tetapi yang menggunakan Rhizopus hanya di Indonesia saja. Jadi kemampuan membuat tempe kedelai adalah penemuan orang Indonesia.

Tempe sudah dikenal sejak berabad-abad lalu di Nusantara. Dalam bab 3 dan bab 12 manuskrip Serat Centhini dengan seting Jawa abad ke-16 telah ditemukan kata "tempe".

Kini, tempe sudah merambah manca negara, tidak saja karena rasa dan aromanya, namun juga karena kandungan gizinya. Penemuan tempe adalah sumbangan nenek moyang kita pada seni masak dunia.


10. Pranata MangsaSistem penanggalan musim bukti kepandaian ilmu astronomi nenek moyang kita



Seperti kebudayaan-kebudayaan lain di dunia, masyarakat asli Indonesia sudah sejak lama menaruh perhatian pada langit. Pengamatan langit digunakan dalam pertanian dan pelayaran.

Dalam masyarakat Jawa dikenal pranatamangsa, yaitu peramalan musim berdasarkan gejala-gejala alam, dan umumnya berhubungan dengan tata letak bintang di langit.

Menurut Daldjoeni di bukunya "Penanggalan Pertanian Jawa Pranata Mangsa", Pranata Mangsa tergolong penemuan brilian. Kompleksitasnya tak kalah bobot dari sistem penanggalan yang ditemukan bangsa Mesir Kuno, China, Maya, dan Burma. Lebih-lebih jika dibandingkan dengan model Farming Almanac ala Amerika, Pranata Mangsa jauh lebih maju.

Meskipun teknologi sudah semakin canggih seperti sekarang ini, penerapan perhitungan pranata mangsa masih relevan. Hal itu dikarenakan nenek moyang kita dulu mempelajari gejala-gejala alam seperti musim hujan/kemarau, musim tanaman berbunga/berbuah, posisi rasi bintang, pengaruh bulan purnama, dan sebagainya. Dengan mempelajari gejala-gejala alam tersebut nenek moyang kita dapat lebih menghargai kelestarian alam.

Sebenarnya masih banyak teknologi-teknologi yang digunakan nenek moyang kita yang tidak dituliskan disini.

Dari penemuan-penemuan itu sebenarnya sejak dulu bangsa Indonesia sudah mampu menguasai teknologi canggih di zamannya maka tidak pantas lah bila kita menyombongkan diri sebagai generasi sekarang bila kita tidak menghargai dan mengapresiasi leluhur kita.

Nenek moyang kita telah berhasil membangun candi-candi yang sangat indah arsitekturnya dan bertahan ratusan tahun.

Nenek moyang kita juga membangun armada laut yang telah mengarungi samudra luas.

Nenek moyang kita juga telah menemukan benda-benda yang tebilang sederhana tapi banyak manfaatnya.

Itu semua bukti bahwa nenek moyang kita sangat cerdas. Penjajahlah yang telah membuat kita lemah dan kurang percaya diri. Karena itu, setelah menjadi bangsa yang merdeka kita harus dapat bangkit kembali untuk mensejajarkan diri dengan bangsa lain yang telah maju.
 

Sejarah Penemuan Candi Borobudur








Borobudur mempunyai sejuta unsur eksotis dan misterius, serta perjalanan waktu dari mulai pembangunan hingga sekarang ini. Merupakan candi yang amat megah dan besar terletak di pulau Jawa, berjarak 40 km sebelah barat laut kota Yogyakarta. Bangunan kuno ini merupakan stupa tertua dan juga kompleks stupa terbesar di dunia.

Borobudur tercatat sebagai pewarisan budaya dunia oleh UNESCO dan masuk sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Borobudur didirikan pada abad ke 8 dan 9, kemungkinan oleh dinasti Syailendra yang kala itu memerintah pulau Jawa.

BOROBUDUR TERKUBUR TANAH
Pada 1006 dalam sebuah letusan dahsyat gunung berapi, Borobudur terkubur di bawah berlapis-lapis abu gunung berapi, situs kuno agama Buddha itu terkubur dan terlelap dalam tidurnya.

Sehingga borobudur waktu itu terbentuk seperti bukit dengan hutan belukar dan disebut oleh masyarakat sekitar sebagai Redi Borobudur.
























PENEMUAN BOROBUDUR


Hingga pada suatu hari di tahun 1814 baru ditemukan kembali dari balik lebatnya hutan belantara tropis. Kala itu Raffles, wakil gubernur Inggris untuk Jawa yang sedang menduduki pulau Jawa, mendengar cerita para pemburu dan penduduk tentang sebuah candi besar yang tersembunyi di dalam hutan belantara, maka ia mengutus insinyur Belanda, H.C. Cornelius, untuk melakukan survey.

Dalam 2 bulan Cornelius beserta 200 bawahannya menebang pepohonan dan semak belukar yang tumbuh di bukit Borobudur dan membersihkan lapisan tanah yang mengubur candi ini. Karena ancaman longsor, ia tidak dapat menggali dan membersihkan semua lorong. Ia melaporkan penemuannya kepada Raffles termasuk menyerahkan berbagai gambar sketsa candi Borobudur. Sehingga Raffles dianggap berjasa atas penemuan kembali monumen ini, dan menarik perhatian dunia atas keberadaan monumen yang pernah hilang ini.

Hartmann, seorang pejabat pemerintah Hindia Belanda di Keresidenan Kedu meneruskan kerja Cornelius dan pada 1835 akhirnya seluruh bagian bangunan telah tergali dan terlihat. Minatnya terhadap Borobudur lebih bersifat pribadi daripada tugas kerjanya.

Wilsen, tahun 1853, yang mengatakan bahwa Hartman menyuruh bongkar stupa puncak, dan menemukan sebuah arca Buddha yang belum selesai, dan benda-benda lain termasuk sebilah keris. Di samping itu Wilsen mendapat tugas membuat gambar-gambar tentang candi Borobudur.


BOROBUDUR DIJARAH
Beberapa waktu kemudian, borobudur menjadi tempat pencurian besar-besaran oleh para penjarah dan kolektor artefak. Kepala arca Buddha adalah bagian yang paling banyak dicuri. Karena mencuri seluruh arca buddha terlalu berat dan besar, arca sengaja dijungkirkan dan dijatuhkan oleh pencuri agar kepalanya terpenggal. Itulah alasan mengapa banyak arca tanpa kepala ditemukan di Borobudur.





























Pada 1882, kepala inspektur artefak budaya menyarankan agar Borobudur dibongkar seluruhnya dan reliefnya dipindahkan ke museum akibat kondisi yang tidak stabil, namun arkeolog utusan pemerintah waktu itu menyarankan untuk tidak membongkarnya dan dibiarkan dalam keadaan utuh.

J.W.Ijzerman tahun 1885 membuka dasar candi dan ia menemukan sejumlah relief yang kemudian dikenal sebagai relief Karmawibhangga


BOROBUDUR SEKARANG
Setelah pemugaran besar-besaran pada 1973 yang didukung oleh UNESCO, Borobudur kembali menjadi pusat keagamaan dan ziarah agama Buddha. Sekali setahun pada saat bulan purnama sekitar bulan Mei atau Juni, umat Buddha di Indonesia memperingati hari suci Waisak, hari yang memperingati kelahiran, wafat, dan terutama peristiwa pencerahan Siddhartha Gautama yang mencapai tingkat kebijaksanaan tertinggi menjadi Buddha Shakyamuni.
 

5 Negara yang Mengabadikan Nama Soekarno







1. Rusia


Mesjid Biru Soekarno di St. Petersburgh




Di negeri komunis Uni Soviet, nama Soekarno sangat dikenal. Bukan hanya dianggap sebagai teman dalam Perang Dingin melawan poros Barat, namun juga sebagai presiden muslim yang memberikan “berkah” sebagian muslim di negeri palu arit. Semua berawal ketika sang presiden pada tahun 1955 silam, berkunjung ke kota terbesar kedua di Russia ini. Kala itu, Soekarno sedang menikmati indahnya kota St. Petersburg yang didirikan oleh Peter the Great pada abad 17. Dari dalam mobil itu, Soekarno sekelebatan melihat sebuah bangunan yang unik dan tidak ada duanya, yang kelak diketahuinya sebagai Mesjid yang telah dijadikan sebuah gudang senjata.


Setelah dua hari menikmati keindahan kota St. Petersburg yang saat itu masih bernama Leningrad, Soekarno terbang ke Moskow untuk melakukan pembicaraan tingkat tinggi guna membahas masa depan kerja sama bilateral dan berbagai posisi kunci dalam Perang Dingin yang terus memuncak. Dalam pertemuan itulah Soekarno melontarkan kekecewaannya pada penguasa tirai besi Soviet Nikita Kruschev, perihal mesjid indah yang dilihatnya. Seminggu setelah kunjungan usai. Sebuah kabar gembira datang dari pusat kekuasaan, Kremlin di Moskow. Seorang petinggi pemerintah setempat mengabarkan bahwa satu-satunya masjid di Leningrad yang telah menjadi gudang pasca revolusi Bolshevic tersebut bisa dibuka lagi untuk beribadah umat Islam, tanpa persyaratan apapun. Sang penyampai pesan juga tidak memberikan alasan secuilpun mengapa itu semua bisa terjadi. Tetapi, umat muslim hingga saat ini sangat berterima kasih dan meyakini bahwa Soekarno orang dibalik semua ini. Maka tak heran jika muslim di St. Petersburg menjuluki mesjid ini dengan Mesjid Biru Sukarno.



2. Mesir

Jalan Ahmad Soekarno




Puncak harmonisnya hubungan RI – Mesir, terjadi ketika kedua negara ini dipimpin oleh Ir. Soekarno dari Indonesia dan Gammal Abdul Nasser dari Mesir. Untuk diketahui, Presiden Indonesia pertama dikenal di Mesir dengan nama Ahmad Soekarno. Penambahan nama Ahmad dilakukan oleh para mahasiswa Indonesia di Mesir untuk memperkuat nuansa keislaman sehingga menarik perhatian masyarakat Mesir bahwa Presiden Indonesia beragama Islam, seragam dengan nama Wakil Presiden yang diawali nama Mohammad, lengkapnya Mohammad Hatta. Keduanya (Ahmad dan Muhammad) merupakan nama-nama Islami.


Tercatat, enam kali Soekarno menggunjungi negeri firaun ini.Selain itu, persahabatannya dengan Nasser dan aktifitas keduanya sebagai pemrakarsa di Konferensi Asia-Afrika, membuat nama Presiden Soekarno begitu harum di mata pemerintah dan rakyat Mesir, sehingga namanya diabadikan sebagai nama jalan di Mesir. Letaknya bersebelahan dengan Jalan Sudan, Daerah Kit-Kat Agouza Geiza. Jalan ini bisa dicapai dari kawasan mahasiswa di al-Hay al-Asyir (Sektor 10) Madinat al-Nashr (Nasr City) dengan menaiki bus hijau nomor 109 dan 167.



3. Maroko

Jalan Soekarno




Jika di Jakarta ada jalan bernama Casablanca, sebuah kota terkenal di Maroko, maka di Maroko juga terdapat nama-nama jalan berbau Indonesia. Tak tanggung-tanggung nama presiden pertama Indonesia, Soekarno, ‘dicatut’ menjadi nama jalan di Ibokota Maroko, Rabat. Rupa-rupanya Maroko terkesan dengan sosok Soekarno. Nama jalan tersebut diresmikan sendiri oleh Bung Karno bersama Raja Muhammad V saat kunjungan beliau ke Maroko pada 2 Mei 1960. Nama jalannya waktu itu: ‘sharia Al-Rais Ahmed Sukarno’ yang sekarang terkenal dengan nama Rue Suokarno. Jalan ini berdekatan dengan kantor pos pusat Maroko.


Dipilihnya nama Soekarno, karena Soekarno adalah pencetus Konferensi Asia Afrika (KAA) pada tahun 1955. Nama tersebut dipilih sebagai penghargaan terhadap Presiden Soekarno. Seperti diketahui, hasil KAA saat ini mulai dirasakan oleh negara-negara peserta, termasuk Maroko sendiri. Sebagai bentuk persahabatan dua bangsa, di Jakarta pun kita temui ruas jalan dengan nama Jalan Casablanca.






4. Pakistan

Jalan Soekarno


Pakistan begitu menghormati Bung Karno. Ada dua tempat di Pakistan yang dinamai dengan nama beliau yakni Soekarno Square Khyber Bazar di Peshawar, dan Soekarno Bazar, di Lahore. Penamaan Soekarno ini tidak lepas dari sepak terjang kedua negara. Pakistan sangat segan kepada sosok Bung Karno. Bahkan hingga kini kalangan militer Pakistan masih ingat jasa Bung Karno yang mengirim TNI AL berpatroli di laut selatan Pakistan saat konflik memanas antara Pakistan dan India di tahun 1965. Sebaliknya, pendiri Pakistan Quaid Azzam Ali Jinnah pernah meminta menahan seluruh pesawat Belanda yang singgah di Pakistan pada 1947, ketika Belanda ingin menyerang Indonesia.


Ilustrasi (Sumber: biography.com) Pemerintah Indonesia juga menghargai jasa prajurit Pakistan, yang ketika itu ikut rombongan sekutu. Rombongan ratusan prajurit Pakistan itu tadinya diperintahkan menyerang Indonesia ketika sekutu sampai di Surabaya November 1945. Namun mereka berontak dan memilih berperang di sisi Indonesia. Dari total 600 tentara Pakistan, sebanyak 500 orang gugur di Surabaya. Pada Agustus 1995, Indonesia memberikan medali Indenpendece War Awards kepada tentara Pakistan ini.



5. Kuba

Perangko Soekarno




Tahun 2008 lalu, pemerintah Kuba menerbitkan perangko seri Bung Karno dengan Fidel Castro dan salah seorang pemimpin gerilya Kuba kelahiran Argentina, Che Guevara. Perangko bernilai historis dan patriotik itu, diterbitkan untuk mengenang hubungan diplomatik kedua negara, sekaligus berkenaan dengan perayaan HUT ke-80 Fidel Castro.


Bung Karno mengunjungi Havana, Kuba, pada tanggal 9 hingga 14 Mei 1960. Ia menjadi kepala negara pemerintahan asing pertama yang mengunjungi Kuba setelah Revolusi 1959. Di bandara udara, Bung Karno yang dianggap ikut menginspirasi revolusi Kuba disambut oleh tokoh-tokoh penting Kuba selain Presiden Osvaldo Dorticos, Perdana Menteri Fidel Castro Ruz, dan Gubernur Bank Nasional Che Guevara juga Menteri Luar Negeri Dr. Raul Roa Garcia.
 

5 Budaya Indonesia yang Diklaim Malaysia


















Ada apa dengan Indonesia dan Malaysia? Satu sisi, pihak Indonesia merasa satu persatu kebudayaannya dipreteli oleh negara tetangganya. Sisi lain, pihak Malaysia mengklaim kebudayaan-kebudayaan tersebut adalah warisan leluhur negeri Jiran tersebut. Mulai dari Batik sampai yang terbaru alat Gondang Sambilan dan tarian Tor-tor.


Mari kita ingat kembali kebudayaan-kebudayaan apa sajakah yang diklaim oleh Malaysia. Dan, apakah benar promosi budaya-budaya melayu yang diklaim Malaysia ini sudah menjadi asing bagi kita sehingga kita pun selalu kecolongan?








1. Tari Tor-tor dan Gordang Sembilan

Berita yang paling hangat adalah klaim Malaysia terhadap tari Tor-tor dan Gondang Sembilan. Menteri Informasi, Komunikasi, dan Kebudayaan Malaysia Datuk Seri Rais Yatim, berencana meregistrasi tari Tor-Tor dan Gondang Sambilan sebagai peninggalan nasional Malaysia. Hal ini spontan mengejutkan kita karena yang selama ini kita tahu bahwa tarian ini adalah berasal dari Sumatera Utara, tepatnya dari Mandailing. Apakah pembaca uniknya tahu bahwa tarian ini berasal dari daerah tersebut? Atau baru tahu setelah berita ini muncul?


Dikutip dari tempo.co (19/6) Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan bahwa Malaysia tak pernah mengakui bahwa mereka klaim tari tor-tor adalah budaya asli Malaysia. Tapi budaya tersebut pernah dibawa oleh orang Indonesia dan berkembang di negara Malaysia.


Dia mengatakan persoalan kebudayaan harus dilihat akar masalahnya. “Banyak etnis masyarakat Indonesia yang bermukim di Malaysia dan menjadi warga negara Malaysia. Mereka mempertahankan budaya yang mereka bawa ke tempat baru, sehingga seni budaya tersebut berkembang,” kata Marzuki.


Karenanya, Marzuki minta masyarakat tidak terpancing klaim tarian Tor-tor dan alat musik gondang 9 (sembilan gendang). “Kita jangan marah, kita buktikan saja dengan sejarah tari Tor-tor yang berada di Malaysia berasal dari Indonesia,” ujarnya.


Nah, jelaskan sekarang permasalahannya terletak dimana?


2. Batik

Sebelum sepopular sekarang, batik juga mengalami hal serupa seperti tarian Tor-tor. Batik diklaim oleh Malaysia sebagai warisan kebudayaan mereka pada tahun 2009. Alhasil, Indonesia akhirnya mencantumkan batik sebagai Warisan Budaya tak Benda (Intangible Cultural Heritage) di UNESCO pada 2 Oktober 2009. Dan semenjak itu pula, batik menjadi semakin jauh lebih popular di Indonesia; dikenakan saat akhir pekan di kantor-kantor, terapan desain dengan gaya modern, penjualan batik di outlet-outlet, dll.


3. Rendang Padang

Makanan asli Padang ini sudah tidak diragukan lagi kenikmatannya. Rendang menjadi salah satu dari sepuluh makanan paling enak di dunia versi CNNGo. Makanan ini sudah tembus ke benua Eropa dan seluruh belahan bumi lainnya. Namun, yang menembus ke Eropa tersebut adalah rendang buatan Malaysia. Lho apa bedanya dengan rendang Indonesia? Ternyata, rasa rendang Indonesia dengan Malaysia itu beda. “Kalau bicara rendang, ya rendang asli cuma di Indonesia. Kalau versi Malaysia , diolahnya cenderung setengah matang,” ucap pecinta kuliner Bondan Winarno, awal tahun ini.


Ya, tahun kemarin, Malaysia telah mengklaim rendang adalah budaya warisannya. Untuk beberapa kalinya, negara tetangga itu membuat geram masyarakat Indonesia. Pemerintah pun menghimbau agar kita tidak langsung ribut, lebih baik segera mematenkan rendang melalui United Nations Education Social and Cultural Organization (UNESCO).


“Rendang menyusul setelah tari Saman, tari Bali, TMII, dan Noven (tas asli Papu), yang akan disyahkan 22 November 2011 nanti di Bali,” kata Menbudpar Jero Wacik di Jakarta, Selasa (13/9/2011) kemarin.


4. Wayang Kulit

Dikutip dari VIVAnews.com, situs resmi pemerintah Malaysia warisan.gov.my, Senin, 28 September 2009, memasukkan Wayang Kulit sebagai warisan kebangsaan Malaysia yang termasuk dalam kategori kebudayaan. Wayang Kulit tersebut telah didaftarkan pada 23 Februari 2009.


Menteri Kebudayaan mereka Dr Rais Yatim mengungkapkan bahwa wayang kulit, yang sering dipentaskan di Malaysia, tak ada urusannya dengan Indonesia karena kesenian itu berasal dari tradisi Hinduisme.


5. Tari Pendet
Dikutip dari ciricara.com, salah satu warisan budaya Indonesia yang pernah diklaim Malaysia adalah tari Pendet. Malaysia mengklaim tari pendet sebagai iklan promosi kunjungan ke Malasyia “Visit Malaysia Years”. Padahal sudah jelas, tari pendet adalah budaya dari Bali, Indonesia.


Ada yang menarik dari pendapat Budayawan, Radhar Panca Dahana, terkait klaim Malaysia terhadap budaya-budaya Indonesia. Ia mengatakan pengklaiman budaya Indonesia oleh Malaysia untuk kesekian kalinya merupakan kesalahan pemerintah Indonesia sendiri. “Ya tidak apa-apa lah, kita juga suka mengambil budaya lain untuk untuk promosi,” katanya kepada Republika, Rabu (19/8/2009).


Ia menilai kecolongan budaya tersebut sebenarnya sebuah cermin atau refleksi. Ia menilai kita terluka dan malu, karena kita sadar sebagai pemilik kebudayaan itu kita tidak memperhatikannya. “Selama ini kebudayaan dipinggirkan, pemerintah dan masyarakat tak lagi peduli,” ujarnya. Nah Lho. Ayo Indonesia, apa langkah kita selanjutnya?
 

Makanan Khas Indonesia Paling Aneh







Indonesia terkenal dengan keanekaragaman budaya, flora dan faunanya. Nah, pada makanan juga ada beberapa masakan asli suatu daerah yang merupakan masakan khas daerah tersebut, yang mungkin juga dirasa aneh dan asing didengar untuk dimakan dari orang yang berasal dari daerah yang lain.


Masakan aneh tersebut di antaranya :
Bothok Tawon


Makanan ini merupakan bothok dengan bahan dasar sarang tawon atau lebah. Rasanya ada yang pedas, manis dan asam segar. Bothok tawon masih bisa ditemui di daerah pedesaan jawa timur.

Lawar Bali


Lawar adalah makanan tradisional khas Bali yang bahannya dari daging babi, darah babi yang masih segar,parutan kelapa dan bumbu-bumbunya.Proses pengolahannya pun sangat unik yaitu daging babi yang diketek(potong2 halus) kemudian di campur dengan parutan kelapa dan bumbu khas serta yang terakhir dituangi darah segar babi untuk memberi warna merah yang membangkitkan rasa lapar. Lawar pada mulanya digunakan untuk sajian pada upacara baik upacara adat maupun upacara keagamaan, saat ini telah dijual sebagai hidangan baik di warung-warung, rumah makan bahkan hotel-hotel berbintang di Bali

Rujak Cingur


Sudah terlihat jelas belum bentuknya ya, hidung apa tuh :), bahan di atas adalah bahan dari rujak cingur, makanan khas kota surabaya. Cingur adalah sejenis kikil dari bagian hidung dan mulut sapi. Rujak cingur sangat enak memakai sambal petis dengan kacang tanah.

Soup Ceker Ayam


Kalau ini bahan dasarnya, kaki ayam, alias ceker. Gizi dan protein dari ceker ayam ini sangat tinggi.

Rempeyek Laron


Pernah tahu hewan yang terbang setelah hujan keluar, biasanya kita temui dekat lampu depan rumah. Namanya laron, hasil metamorfosis perubahan dari rayap kayu yang keluar setelah hujan. Oleh para penduduk, dijadikan bahan rempeyek.

Kelelawar Goreng Bumbu


Kelelawar goreng bumbu kecap sambal pedas, merupakan masakan khas dari manado. Mungkin di daerah lain juga ada tapi dengan bahan kelelawar buah atau codhot.

Ulat Sagu


Ulat sagu bisa ditemui pada pohon sagu yang sudah mati ada juga di pohon kelapa yang telah mati. Sebenarnya ulat sagu merupakan perubahan sebelum menjadi kumbang. Biasanya langsung dimakan mentah-mentah sebagai jamu dan obat kuat, khas dari papua atau NTB.

Tokek goreng


Digunakan sebagai jamu untuk masalah penyakit kulit. Tokek bisa kita temui hidup di rumah-rumah, ada juga yang ditangkarkan.

Tikus Panggang


Wah, ini tikus panggang namanya, asli dari manado punya. Ada yang sudah coba ?!?

Juice Cacing Tanah


Tidak dimakan mentah-mentah, cacing tanah dioleh dengan dikeringkan kemudian dijadikan serbuk sehingga nantinya bisa dijadikan juice. Merupakan resep turun temurun untuk obat dan anak yang sulit makan. Protein dalam daging cacing sangat tinggi manfaatnya.

Keripik Teripang


Makanan dari hewan laut seperti lintah. Mengandung protein yang tinggi. Kalau anda alergi sebaiknya dihindari.

Belalang Goreng


Walang goreng atau belalang goreng. Makanan ini bisa kita temui saat musimnya, banyak dijajakan warga sekitar desa gunung kidul.

Sate Kere


Makanan ini bisa anda jumpai di daerah solo, jawa tengah. Jangan heran koq namanya sate kere, satenya tidak ada yang dari daging, bahannya dari tempe menjos, tempe biasa, dan kikil.

Sate Biawak


Sate dari biawak dipercaya bisa berkhasiat untuk kejantanan para lelaki. Kalau di jawa disebut nyambik, hidup di sekitar sungai atau danau. Lemak biawak digunakan untuk minyak oles dan dagingnya untuk sate.

Sate Ular


Sate ular, pasti bisanya sudah dihilangkan, jadi tidak beracunlah.

Sate Kuda


Sate kuda, jantan seperti kuda. Patut dicoba kalau berani. Banyak ditemui di daerah jawa dan sumbawa. Ada pula susu kuda lho :)

Sate dan rica-rica Landak


Binatang yang mempunyai banyak bulu berjarum ini dijadikan bahan sate dan rica-rica. Dipercaya untuk obat sakit asma dan alergi kulit.

Sate Buaya


Bisa kita temui di daerah sumatra dan kalimantan. Buaya yang dibuat sate adalah buaya dari tangkaran.
 

Surga Bawah Laut Indonesia



Sebagai negara kepulauan yang terletak di daerah tropis, Indonesia memiliki banyak kekayaan bahari. Salah satunya adalah taman bawah laut, yang juga merupakan tempat tinggal beraneka ragam biota laut. Berikut beberapa taman bawah laut terindah yang ada di Indonesia.

1. Pulau Rubiah - Sabang




Pulau Rubiah merupakan bagian dari Kota Sabang, Provinsi Aceh. Taman Laut Pulau Rubiah memiliki luas 2600 ha dan ditumbuhi oleh berbagai jenis karang yang indah dan biota laut yang langka. Dari 15 jenis biota laut yang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia, ternyata 14 jenis di antaranya terdapat di Taman Laut Pulau Rubiah. Kawasan ini juga terkenal sebagai tempat untuk menyelam, snorkling, dan wisata bahari lainnya.

2. Kepulauan Derawan - KALTIM




Taman Laut Kepulauan Derawan berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Selain Pulau Derawan di kawasan ini juga terdapat Pulau Maratua, Sangalaki, Pajang, dan Kakaban. Keindahan bawah laut taman ini bisa dilihat dari keanekaragam jumlah spesies karang yang mencapai 470 jenis. Selain menikmati terumbu karang, di sini juga dapat menikmati padang lamun, hutan bakau, dan aneka satwa air seperti ikan pari manta, penyu hijau, penyu sisik, paus, lumba-lumba, kima, ketam kelapa, duyung, dan ikan barakuda.

3. Karimunjawa




Kepulauan Karimunjawa merupakan gugusan pulau-pulau yang berjumlah 27 pulau dan terletak di utara Laut Jawa. Kepulauan ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Kepulauan Karimunjawa ditetapkan sebagai Taman Nasional Laut (TNL) sejak 1988. Terdapat 242 jenis ikan hias mendiami kawasan ini. Terumbu karang yang mengisi taman laut Karimunjawa terdiri dari tipe terumbu karang pantai (fringing reefs), terumbu karang penghalang (barrier reefs), dan beberapa taka (patch reef).

Pulau-pulau, taman laut, dan pantai Karimunjawa memiliki pemandangan yang sangat indah, dengan perairan dangkal (kedalaman berkisar antara 15 hingga 40 meter) dan air laut yang jernih, merupakan surga bagi penggemar diving.

4. Pulau Komodo




Pulau Komodo ternyata tidak hanya terkenal dengan binatang purba komodo saja. Taman Nasional yang baru saja terpilih sebagai Tujuh Keajaiban Dunia Alam ini terkenal juga memiliki keanekaragaman hayati alam bawah airnya. Tak heran jika Taman Nasional Komodo juga menjadi tujuan banyak para penyelam lokal maupun mancanegara. Sedikitnya terdapat 53 titik lokasi rekreasi menyelam, dengan jarak pandang (visibility) 5-30 meter. Berdasarkan penelitian The Nature Conservancy tercatat sedikitnya 200 jenis karang keras, dengan 1.000 jenis ikan yang tinggal di sini.

5. Wakatobi



Wakatobi adalah kepulauan yang terletak di sebelah tenggara Pulau Sulawesi. Kepulauan ini dinamakan Wakatobi, yang merupakan singkatan dari nama 4 pulau utamanya, yaitu Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomiang, dan Binongko.

Wakatobi ditetapkan sebagai kawasan taman nasional pada tahun 1996, dengan luas keseluruhan 1,39 juta hektare. Wakatobi memiliki keanekaragaman hayati laut, skala, dan kondisi karang yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia.

6. Bunaken



Keindahan alam bawah airnya telah membawa nama Bunaken terkenal hingga ke mancanegara. Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Terdapat sekitar 58 jenis terumbu karang berada di sini. Taman Laut Bunaken juga kaya akan spesies ikan, antara lain Oci Putih (Seriola Rivoliana), Goropa (Ephinephelus Spilotoceps dan Pseudanthias Hypselosoma), Ila Gasi (Scolopsis Bilineatus), Snapper, Groupers, Baracuda, Napoleon, Angel fish, Blow fish, Blue Ribbon Eels. Bulan Mei dan Juni merupakan saat yang tepat untuk menyelam. Pada bulan ini air laut disini tenang, jarak pandang (visibility) pun cukup jauh, 20-35 meter.

Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektare dengan lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen. Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.

7. Raja Ampat



Kepulauan Raja Ampat sangat terkenal ke mancanegara dan digadang-gadang sebagai surga bawah laut terbaik di dunia. Alamnya masih terjaga dengan baik. Posisinya di kawasan segitiga terumbu karang, yang tepat pada pusat keragaman terumbu karang dunia, menjadikan Kepulauan Raja Ampat sebagai kawasan yang paling kaya keragaman hayatinya. Jenis karang yang hidup disini mencapai 75 persen pesies karang dunia. Dengan kondisi kekayaan karang yang dimiliki, Raja Ampat juga menjadi kawasan taman laut yang sangat kaya dengan jenis ikannya. Diperkirakan jumlah keseluruhan jenis ikan di daerah ini mencapai jumlah 1.074.